Saat ini masyarakat yang hidup di perkotaan semakin hari
kebutuhan ekonominya pun semakin tinggi. Untuk kebutuhan primer seperti makan
dan tempat tinggal juga semakin merangkak naik selain dari pada biaya untuk
kebutuhan sekunder tentunya. Hal ini membuat banyak kita temukan orang yang
merasa kesulitan dalam hal ekonomi jika tidak mendapatkan tambahan penghasilan.
Kemudian salah satu solusi yang diambil banyak orang dari
kondisi ini adalah dengan membuka usaha sampingan. Usaha sampingan yang bisa
dikerjakan secara lebih bebas, membuat banyak masyarakat perkotaan yang juga
mulai meliriknya, selain dari bekerja sebagai pegawai. Usaha tersebut pada
umumnya mereka kerjakan di rumah bersama keluarga atau pasangan.
Namun ternyata tidaklah
mudah untuk mulai membuka usaha
sampingan tersebut. Agar usaha sampingan tersebut bisa terus berjalan dan mampu
menyumbang pundi rejeki untuk keuangan keluarga maka dibutuhkan persiapan yang
matang dan juga keyakinan serta upaya keras. Sebelum Anda memulai usaha
tersebut, ada baiknya Anda mepertimbangkan 3 hal di bawah ini.
1. Berfikirlah
dengan Realistis
Terkadang masyarakat mendapatkan suatu informasi tentang usaha
sampingan yang keuntungannya sangat menggiurkan, dan tak jarang pula banyak
yang memutuskan untuk membuka usaha sampingan tersebut. Tidak sedikit peluang
usaha yang menawarkan untung selangit, dan pada kenyataanya ternyata hanya
isapan jempol belaka. Oleh kerena itu sebelum memutuskan usaha sampingan
seperti apa yang akan dijalankan kita harus berpikir lebih kritis dan realistis.
Terkadang juga menjadi umpan dengan kemudahan menjalankan sebuah
usaha sampingan yang sangat menggiurkan tersebut. Kemudian membuat orang gelap
mata dan langsung ikut peluang usaha tersebut tanpa berfikir lebih lanjut
dengan diiming-iming hanya membutuhkan biaya kecil, bisa dikerjakan dirumah, hingga
menawarkan untung jutaan rupiah perbulan.
Padahal dunia bisnis pada kenyataannya tak selalu menawarkan
keuntungan. Terkadang beragam masalah dan juga resiko harus siap kita hadapi
yang mungkin datang nantinya. Itulah pentingnya kita berfikir kritis dengan
beberapa cara. Sebagai contoh, usaha yang menawarkan profit yang begitu besar
dan kita mengetahuinya. Pertama yang harus kita fikirkan adalah bagaimana usaha
sampingan tersebut hingga mendatangkan profit yang besar untuk dijalankan.
Apakah cara tersebut tak masuk akal untuk dijalankan atau memang bisa untuk
dijalankan.
Agar dapat terhindar dari usaha abal-abal dan bisa menolong
kita, sebaiknya kita fikirkan dengan prediksi dan asumsi kita. Alangkah lebih
baik Anda menunda terlebih dahulu peluang usaha sampingan tesebut jika
Anda mencium adanya kecurigaan penipuan.
2. Seluk-Beluk
Usaha Harus Dipahami
Memahami benar-benar seluk beluk usaha tersebut adalah hal kedua
yang wajib Anda pikirkan sebelum memutuskan untuk memulai usaha sampingan. Kita
sangat wajib untuk faham tentang semua hal yang terkait dengan usaha tersebut,
ketika kita ingin terjun pada sebuah usaha. Pada semua aspek yang terperinci
memang tidak harus, tapi setidaknya bagaimana menjalankan usaha tersebut mulai
dari awal hingga dapat menghasilkan keuntungan kita telah memahaminya.
Untuk apa kita memahami seluk-beluk tentang usaha sampingan salah
satu alasannya adalah, kesiapan kita ketika terjadi masalah. Seandainya kita hanya
bergantung pada orang yang memperkenalkan atau mengelola bisnis tersebut untuk
kita, dapat kita bayangkan seberapa besar pengetahuan kita secara langsung
terhadap bisnis tersebut. Akibatnya kita tak dapat menemukan solusi dan
menyelesaikannya ketika terjadi masalah.
3. Dalam
Usaha Harus Ikut Terlibat
Hal berikutnya yang harus dipertimbangkan secara matang-matang
yang masih sehubungan dengan poin sebelumnya adalah, apakah dalam kinerja usaha
sampingan yang kita kembangkan tersebut kita bisa untuk terjun dan terlibat
langsung di dalamnya. Inilah alasan mengapa kita harus menjalankannya secara
mandiri terlebih dahulu dalam sebuah usaha sampingan.
Ada sebagian pengusaha pemula pada beberapa kasus menyerahkan
sepenuhnya proses pada pegawainya atau kepada seseorang yang tertentu. Maka ketika
terjadi masalah yang ada kita hanya berpasrah diri tanpa bisa melakukan upaya
preventif, dikarenakan tidak memegang dan mengetahui secara langsung masalah
tersebut.
Memang bukan hal yang salah ketika kita memiliki orang
kepercayaan untuk menjalankan sebuah usaha. Tapi sebelum kita bisa
mempercayakan usaha kita kepada orang lain tentu harus ada tahapan demi tahapan
yang harus dilalui sebelumnya, dan tahapan yang pertama untuk semua itu adalah,
menjalankannya secara mandiri. Seandainya terpaksa dan harus menggunakan
karyawan, setidaknya seperti pencatatan keuangan harus tepantau
perkembangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar